Ketika jumlah dan tingkat
kerumitan proyek terus berkembang, maka manajemen proyek itu harus semakin
perlu dipraktekan untuk membiasakan diri menghadapi masalah – masalah maupun
kerumitan yang ditemui. Sehingga tingkat kerumitan yang menjadi beban, lama –
lama akan berkurang.
Komitmen stakeholder dan top
manajemen dalam proyek TI
Stakeholder adalah
orang-orang yang terkait dalam aktivitas proyek dan setiap stakeholder
mempunyai komitmen untuk bekerja secara professional dan bertanggung jawab
dalam setiap manajemen proyek kerja. Stakeholder termasuk tim proyek, manajer
proyek, sponsor proyek, maupun user (pengguna).
Pemahaman mengenai Organisasi
dan struktur dasar organisasi serta pengaruhnya pada proyek.
Terdapat beberapa teori dan
perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada
pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
daya (uang,material, mesin, metode, lingkungan),sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat
beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
§ Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
§ James
D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
§ Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
§ Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Phase dan Siklus Hidup Proyek
Ada beberapa tahap siklus
hidup proyek yaitu: Model Water Fall, System
Engineering, Over Lapping Phases, prototyping, joint aplication development,
herative life cycle.
Berikut penjelasan secara
detailnya:
1. Model Water Fall
Ø System / Information Engineering and Modeling. Permodelan ini
diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan ke dalam bentuk software.
Ø Analisis Kebutuhan Perangkat
Lunak / Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan
diintensifkan dan difokuskan pada software.
2. System Engineering
Tahapannya dengan menggunakan
OMT (Object Modelling Technique)
Ø Model Objek.
Ø Model Dinamis.
Ø Model Fungsional.
3. Over Lapping Phases
Ø Komunikasi pelanggan Yaitu
tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan
dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.
Ø Perencanaan Yaitu tugas-tugas untuk
mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg
berhubungan.
Ø Analisis Resiko Yaitu tugas-tugas
yang dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis.
4. Prototyping
Ø Pengumpulan kebutuhan Pelanggan
dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan
dibuat.
Ø Membangun prototyping Membangun
prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
Ø Evaluasi protoptyping Evaluasi ini
dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai
dengan keinginann pelanggan.
.
5. Joint Aplication
Development
Ø Bussiness
Modelling Tahap ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan informasi.
Ø Data Modelling Tahap aliran
informasi yang sudah didefinisikan, disusun menjadi sekumpulan objek data.
Ø Process Modelling Tahap
dimana objek data yang sudah didefinisikan diubah menjadi aliran informasi
yang diperlukan untukmenjalankan fungsi-fungsi bisnis.
6. Herative Life Cycle
Ø Perencanaan (Planning) Tujuan dari
tahap perencanaan adalah untuk meng-hasilkan rencana kerja (work plan) formal
untuk pengembangan sistem
Ø Pendefinisian
Knowledge (Knowledge Definition) Tujuan tahap ini adalah mendefiniskan
kebutuhan knowledge dari sistem
Ø Perancangan
Knowledge (Knowledge Design) Tujuan tahap ini adalah menghasilkan
rancangan rinci untuk sistem
Siklus hidup produk.
Siklus hidup produk
adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika
kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke
pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena
memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt
(1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli
lainnya.Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk.
Konteks dari proyek IT.
Sebuah fenomena
yang unik telah terjadi dalam bidang teknologi informasi. Fenomena ini dapat
dilihat pada seluruh aktivitas yang terdapat didalamnya. Hampir seluruh
aktivitas yang terkait dengan kegiatan perencanaan, pengembangan dan penerapan
teknologi informasi dilakukan melalui aktivitas berbasis proyek. Hal ini
tentunya sangat berbeda dengan menyelesaikan sebuah pekerjaan yang bersifat
rutin, dimana dalam menyelesaikan aktivitas berorientasi proyek, waktu
pelaksanaan kegiatan, sasaran yang ingin dicapai, out put yang akan dihasilkan,
pihak-pihak yang terlibat, besarnya anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan
ditetapkan dengan jelas.
Fungsi kerja manajemen proyek
Mamfaat manajemen proyek dilihat
dari segi bidang-bidang tertentu yaitu:
1. Planning to Do(
Perencanaan Selanjutnya)Berfungsi sebagai memberikan gambaran hubungan
ketergantungan dan pekerjaan, mengindetifikasi jalur kritis, merencanakan
sumber daya, dan mengindentifikasi adanya select.
2. PengendalianBerungsi
memberikan dasar-dasar gambaran patokan dalam pengendalian proyek.
3. Lingkup kerja dan masalah
yang dihadapi.Berfungsi memberikan dorongan nyata demi terciptanya komunikasi
anatar pemimpin proyek dan pelaksana proyek dilapangan
Keahlian Seorang Manajer
Proyek
Seorang manajer proyek harus
memiliki keterampilan yang luas hardskill maupun softskillnya.
Keahlian yang disarankan
yaitu :
1. Keterampilan berkomunikasi yang baik dan
cekatan.
2. Keahlian dalam berorganisasi sehingga dapat
membuat rencana dan menganalisis masalah.
3. Keterampilan team-building untuk memotivasi
dan bekerja sama pada tim proyeknya.
Karakteristik dari manajer
proyek yang efektif dan tidak efektif :
Effective project manager
.Visioner
.Kompeten
.Motivator yang baik
.Mendukung anggota tim
.Membuat ide – ide baru
Ineffective project manager
.Minder
.Motivator yang buruk
.Tidak Kompeten
.Komunikator yang buruk
Sumber : Konteks manajemen proyek dan TI
EmoticonEmoticon